Bubur Kacang Hijau Sagu
Untuk: 10 porsi, 1 porsi: 202 kalori
Bahan membuat kacang hijau sagu:
- 50 gr tepung sagu
- 200 gr kacang hijau, direndam semalaman
- 100 gr gula pasir
- 100 gr gula merah
- 1 potong jahe
- Sedikit garam
Areh santan kacang hijau sagu:
- 600 ml santan
- 1 sdm tepung maizena
- 2 lbr daun pandan
- sedikit garam
Cara Membuat kacang hijau sagu:
- Rebus kacang hijau sampai empuk, beri gula, jahe, dan sedikit garam.
- Tuang larutan tepung sagu, masak hingga kental dan mendidih, angkat.
- Masak areh santan, campur semua bahan areh, dimasak hingga mendidih, angkat.
- Hidangkan bubur kacang hijau dengan areh santan.
Ketupat Sayur (KETUPAT DARI SAGU)
Untuk: 10 porsi. 1 porsi: 537 kalori
Bahan Ketupat:
- 500 gr tepung sagu
- 100 gr tepung beras
- 3 ltr santan encer
- Sedikit garam
Cara Membuat:
- Campur tepung sagu, santan, dan garam, beri sedikit garam, lalu dimasak sambil diaduk hingga matang, angkat, tuang di loyang, biarkan dingin dan mengeras, lalu dipotong-potong.
- Hidangkan dengan kuah sayur, kerupuk, dan sambal.
Bahan Kuah Sayur:
- 250 gr daging sapi, potong kecil, direbus sampai empuk
- 250 gr tahu goreng
- 250 gr kacang panjang, dipotong kecil
- 500 gr nangka muda, direbus, tiriskan, dipotong dadu besar
- 1500 ml santan
- 1 papan petai (dikupas,dipotong jadi 2)
- 2 btg sereh, dimemarkan
- 3 lbr daun jeruk
- 4 lbr daun salam
- 1 sdt gula pasir
- 2 sdm minyak untuk menumis
- 2 ltr air
Bumbu yang Dihaluskan:
- 3 sdm irisan bawang merah
- 4 sdm irisan cabai merah
- 2 sdm irisan bawang putih
- 5 btr kemiri
- 1 sdt terasi
- ½ sdt ketumbar
- 2 sdm irisan laos
- 1 sdm garam
- 100 gr ebi (rendam air panas)
Cara Membuat Kuah Sayur:
- Rebus daging dengan 2 ltr air sampai empuk, potong dadu, sisakan 500 ml cairan kaldu, sisihkan.
- Tumis dengan minyak bumbu yang dihaluskan, daun salam, sereh, daun jeruk, masukkan daging, tuang kaldu daging, biarkan sampai mendidih, masukkan santan, nangka muda, kacang panjang, tahu, petai dan gula, aduk rata, masak hingga matang, angkat.
Pelengkap:
- 5 btr telur rebus
- bawang goreng
- kerupuk
Bahan Sambal Terasi:
- 3 sdm irisan bawang merah
- 50 gr cabe merah yang dihaluskan
- 1 sdm terasi
- 1 sdt garam/sesuai selera
- 3 sdm minyak untuk menumis
Cara Membuat Sambal Terasi:
Tumis semua bahan sambal, kecuali garam, angkat, lalu haluskan tambahkan garam.
Sekilas Tentang Sagu
Sagu (pati sagu) adalah salah satu makanan pokok beberapa daerah di Indonesia timur (Papua, Maluku, Sulawesi Utara, dan sejumlah daerah di Nusa Tenggara). Konsumsi sagu sebagai makanan pokok antara lain dalam bentuk makanan tradisional, seperti papeda, kapurung, dan sagu bakar.
Saat ini, sekitar 30 persen masyarakat Maluku dan Papua masih menggunakan sagu sebagai makanan pokok dalam menu sehari-harinya, 50 persen menggunakan menu sagu dan umbi-umbian, sedangkan sisanya, terutama yang berada di daerah perkotaan, sudah beralih ke beras.
Banyak jenis tanaman sagu yang dapat menghasilkan tepung sagu dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, di antaranya Kepulauan Maluku, Papua, Mentawai, Riau, dan Sumatera. Di Riau juga dijumpai sagu yang dikonsumsi masyarakat dalam bentuk butiran yang dikenal dengan nama sagu rendang serta dalam bentuk olahan lain seperti kue bangkit, laksa sagu, dan sagu embel.
Selain sebagai makanan pokok, sagu mempunyai prospek yang baik sebagai salah satu sumber utama pangan murah. Pengembangan produk baru dengan komponen utama sagu yang sesuai dengan selera masyarakat diharapkan dapat menjadi pangan sumber karbohidrat siap konsumsi, seperti tepung kering dan mi, sehingga dapat membantu upaya percepatan penganekaragaman pangan yang sedang kita galakkan.
Manfaat dan keunggulan bila kita mengonsumsi aneka makanan yang berasal dari sagu, baik dalam bentuk snack maupun olahan yang berasal dari mi sagu, antara lain:
- Dapat memberikan efek mengenyangkan tetapi tidak menyebabkan gemuk.
- Mencegah sembelit dan dapat mencegah risiko kanker usus.
- Tidak cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah (indeks glikemik rendah) sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus.
Produk ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat baik dalam bentuk tepung ataupun yang sudah menjadi hasil industri seperti mi. Marilah kita angkat pangan lokal kita dari Indonesia ini sebagai cadangan bahan makanan dalam meningkatkan ketahanan pangan kita.
Bulan lalu, Yayasan Gizi Kuliner Jakarta kedatangan tamu dari Papua untuk pelatihan kuliner bahan dasar pangan lokal di Papua. Keinginan agar pangan lokal Papua dapat diminati bukan saja oleh masyarakat Papua perlu diapresiasi.